SOKOGURU, BOGOR- Dalam menggelar empat rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di kediamannya di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin, 23 Juni 2025, Presiden Prabowo Subianto juga membahas soal pendidikan yakni tentang Sekolah Rakyat dan sekolah berasrama Sekolah Garuda.
Hal itu disampaikan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam keterangan tertulisnya yang dikutip BPMI Setpres.
“Selain rapat terbatas untuk membahas percepatan pembangunan Sekolah Garuda, Presiden Prabowo Subianto juga menggelar rapat terbatas bersama Menteri Sosial, Bapak Saifullah Yusuf, beserta jajaran terkait untuk membahas perkembangan pembangunan Sekolah Rakyat,” ujarnya.
Baca juga: Sekolah Rakyat Resmi Dimulai Juli 2025, Kemensos Targetkan 100 Lokasi dan 10.000 Siswa!
Sekolah Rakyat merupakan implementasi langsung dari gagasan Presiden Prabowo dalam menjamin akses pendidikan berkualitas bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pemerintah pun terus mematangkan berbagai aspek pendukung guna memastikan program ini berjalan efektif.
“Pemerintah semakin mematangkan rencana penyelenggaraan Sekolah Rakyat, yang dijadwalkan akan dimulai pada tahun ajaran 2025–2026,” sambung Seskab Teddy.
Baca juga: Perbedaan Sekolah Rakyat dan Sekolah Garuda, Program Pemerintah Cerdaskan Anak Bangsa!
Seskab Teddy menjelaskan bahwa berbagai elemen penting turut menjadi pokok pembahasan dalam rapat terbatas tersebut. Presiden Prabowo ingin memastikan setiap aspek pendukung telah dirancang dengan matang dan dapat segera diimplementasikan secara terpadu.
“Dalam ratas itu juga dibahas berbagai aspek penting terkait program ini, termasuk lokasi, kurikulum, sarana-prasarana, hingga mekanisme penerimaan siswa,” imbuhnya.
Sekolah Garuda
Sebelumnya, Presiden Prabowo juga membahas Sekolah Garuda yang dirancang sebagai model pendidikan berasrama yang mengusung kurikulum nasional dengan penguatan standar pendidikan global.
“Presiden Prabowo Subianto menegaskan Indonesia tidak akan mampu mewujudkan kemandirian di bidang industri, pertahanan, energi, maupun teknologi tanpa didukung oleh sumber daya manusia unggul yang dilatih melalui sistem pendidikan berkelas dunia,” ujar Teddy lagi.
Baca juga: Mensos Gus Ipul: Puluhan Kepala Sekolah Rakyat Jalani Retret, Samakan Pemahaman dan Standar Kerja
Sekolah Garuda, lanjutnya, dirancang sebagai model pendidikan berasrama yang mengusung kurikulum nasional dengan penguatan standar pendidikan global.
Program itu ditujukan untuk menjaring generasi muda terbaik dari seluruh penjuru Indonesia yang memiliki potensi luar biasa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi unggulan dunia.
“Sekolah Garuda merupakan sebuah program strategis nasional yang dirancang untuk menyiapkan generasi muda terbaik dari seluruh pelosok negeri agar mampu melanjutkan studi di perguruan tinggi unggulan dunia, dan kelak menjadi penggerak utama kemajuan bangsa,” ungkap Seskab Teddy.
Seleksi masuk ke Sekolah Garuda pun akan dilakukan melalui sistem yang sangat kompetitif, berbasis rekam prestasi akademik dan uji kompetensi. Seluruh siswa yang diterima akan mendapatkan beasiswa penuh tanpa memandang latar belakang sosial maupun ekonomi.
“Sekolah Garuda mengusung model SMA berasrama dengan kurikulum nasional yang diperkaya standar global. Seleksi masuk dilakukan berbasis rekam prestasi dan uji kompetensi yang ketat, dengan skema beasiswa penuh bagi seluruh siswa terpilih tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi,” tutup Teddy. (SG-1)